andri wu p1

Ada sebuah kata mutiara dimana kita menjadi bintang dalam kisah hidup kita masing masing, dan kita hidup dari satu tegangan ke ketegangan yg lainya...
     
     Sepintas aku teringat aku yg dulu dan kilasan kilasan itu seolah baru kemarin. Aku masih kecil saat itu bermain tanah kering disebuah lahan kosong disebuah musim kemarau. saking keringnya tanah itu  jika kita lempar atau terkena angin maka ia akan menjadi debu yg berterbangan kesegala arah termasuk menimpa diriku sehingga membuatku tampak kelabu...
      Bukan kerianganku yg penting saat itu..,tapi perasaan dan hayalanku yg berexpetasi betapa senangnya jadi orang dewasa. Membuatku penasaran seperti apa aku suatu saat nanti, dan tak sabar untuk melihat masa yg belum ditentukan itu. 
     Ayahkupun menghampiriku dengan tawa dan senyumnya yg penuh kasih sayang kemudian menuntunku untuk berteduh dari teriknya matahari. Aku selalu teringat dimana ia selalu menatapku penuh kebanggaan dgn harapan aku akan menjadi anak yg berguna suatu saat nanti. Begitu pula diriku.., aku selalu menatapnya sebagai pahlawan dan aku berharap untuk tumbuh tinggi seperti dirinya. Persis seperti dirinya..,Yg akan mengusap air mataku ketika aku menangis, yg akan berusaha menghiburku ketika aku merasa  takut maupun sedih. Ia akan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja...
     Tahun demi tahun berlalu dan selama itu ayahku selalu menjadi pahlawan dimataku. Masalah selalu ada dan apapun masalah yg ku hadapi aku bisa bercerita kepadanya. Dan tentu saja kami akan bersama untuk menhgadapinya... saat itu bukan masa lalu yg jauh dimana cita-cita ku adalah membahagiakanya dan memberinya lebih dari apa yg telah ia berikan padaku...
       Namun semuanya tak semudah itu, hingga suatu ketika sebuah terpaan menghampiriku. Suatu polemik dalam hidup yg menentukan masa depanku menimpaku tanpa memberiku celah untuk bernafas. Jangankan bernafas.., bersuarapun aku tak bisa lagi. 
     Aku sendirian menghadapi badai yg menyesakan dan seringkali membuatku menangis di malam hari... ingin rasanya aku bercerita dan meminta bantuan ayah pahlawanku, namun.., namun aku sadar himpitan ini diluar kemampuanya untuk membantuku. Karna darinyalah tekanan ini melilitku....
      Banyak upaya aku lakukan untuk mendapat kemerdekaanku. Dari menjadi malaikat hingga menjadi iblis..,namun semua itu tak membuahkan hasil apapun selain rasa lelah yg amat sangat, dan putus asa yg membasahi bantal dan selimutku. Sering pada akhirnya aku hanya bisa berdoa, "ya allah aku lelah dan ingin beristirahat. Tidurkan aku dan bangunkan aku disurgamu. Ampuni aku atas segala dosaku dan ampuni aku karna belum menjadi manusia yg taat padamu. Ampuni aku karna amal solatku sedikit sekali..,"
       Namun kemudian mataharipun kembali terbit yg menjadi awal untuk mengulangi rasa rasa jenuh ini...untuk kembali merasa takut,marah,kesepian,gelisah,hawatir dan hanya tersimpan dalam hatiku dengan mulut yg terbungkam.
Kemarin adalah kenangan dan besok masih misteri...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kengerian dibalik kartun spongebob

pemandu lagu cantik malang dibunuh supir truk

Andri Wu p2